Foto bersama setelah melakukan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) antara Energia Prima Nusantara dan Astra Daihatsu Motor.

Foto bersama setelah melakukan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) antara Energia Prima Nusantara dan Astra Daihatsu Motor.

PT Energia Prima Nusantara (EPN), yang merupakan anak usaha dari PT United Tractors Tbk (UT) menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) dengan PT Astra Daihatsu Motor (ADM) dalam proyek Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) atap. Kerja sama ini merupakan langkah baik dalam melakukan ekspansi energi terbarukan dan sebagai upaya yang signifikan dalam pelestarian lingkungan dan pembangunan berkelanjutan. Proses penandatanganan kerja sama ini dilakukan secara langsung oleh EPN dan ADM yang berlokasi di kantor pusat ADM, Jakarta pada tanggal 29 Juli 2024.

Direktur Pengembangan Bisnis EPN, Achmad Rizal Roesindrawan, menyampaikan bahwa kerja sama ini merupakan sebuah wujud nyata komitmen Perusahaan untuk mendukung transisi menuju energi bersih di Indonesia.

“Kerja sama yang terjalin ini bukan hanya sebuah kemajuan teknologi, tetapi juga warisan bagi generasi mendatang. Kolaborasi dengan ADM menunjukkan komitmen kami untuk terus berinovasi dalam menyediakan solusi energi terbarukan yang berkelanjutan. Kami percaya melalui kerja sama ini akan memberikan manfaat yang besar bagi kedua belah pihak dan masyarakat luas,” ujar Achmad Rizal Roesindrawan. 

Proses penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) antara Energia Prima Nusantara dan Astra Daihatsu Motor.

Proses penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) antara Energia Prima Nusantara dan Astra Daihatsu Motor.

Proyek PLTS atap ini menandai kepercayaan besar yang diberikan oleh ADM kepada EPN. Terdapat tiga fase yang dilakukan dalam pemasangan PLTS atap. Pada fase pertama dengan pemasangan berkapasitas 63 kWp. Kemudian, di fase kedua dengan kapasitas 1,2 MWp. Dan yang terakhir pada fase ketiga dengan kapasitas 3,2 MWp.

Proyek ekspansi PLTS atap yang dijalankan oleh EPN dan ADM ini memiliki total kapasitas 8,1 MWp. Diperkirakan proyek ini dapat menghasilkan 10 GWh energi listrik per tahun dan mengurangi emisi karbon sekitar 8.500 ton CO2 per tahun dan setara dengan menanam 300.000 pohon. 

Pelaksanaan proyek ini akan dilaksanakan di beberapa fasilitas ADM Karawang, termasuk Karawang Assembling Plant 2 dengan kapasitas 3,019 MWp, Karawang Assembling Plant 1 yang diperluas dengan kapasitas 2,988 MWp, Karawang Engine Plant yang diperluas dengan kapasitas 1,765 MWp, dan Karawang Casting Plant yang diperluas dengan kapasitas 0,5 MWp. Semua instalasi ini diharapkan selesai antara Desember 2024 dan Februari 2025.

“Kami sangat antusias dalam menjalankan kerja sama ini. Implementasi panel surya di fasilitas pabrik ADM merupakan bukti konkret dalam pemanfaatan energi bersih dan berkelanjutan. Ini adalah bagian dari komitmen kami untuk menjaga kelestarian lingkungan dan mendukung tujuan perusahaan dalam mencapai netralitas karbon,” ujar Presiden Direktur ADM, Yasushi Kyoda.

Melalui kerja sama ini, diharapkan dapat meningkatkan sinergi dan kolaborasi positif pada lintas industri khususnya sektor otomotif. Selain itu, dapat mewujudkan masa depan Indonesia lebih baik dengan meningkatkan pasokan sumber Energi Baru Terbarukan (EBT).

Sekilas Tentang PT Energia Prima Nusantara

PT Energia Prima Nusantara (EPN) adalah perusahaan terkemuka di bidang energi terbarukan di Indonesia, yang fokus pada pengembangan dan implementasi teknologi energi hijau, termasuk PLTS atap, PLTM, PLTP, dan PLTSa. EPN berkomitmen untuk memberikan solusi energi yang berkelanjutan dan berkontribusi pada pengurangan emisi karbon di Indonesia.

Total kapasitas PLTS atap yang telah dipasang oleh EPN sejak 2018 hingga Juni 2024 adalah 17,3 MWp, dengan kapasitas 3,7 MWp yang sedang dalam proses instalasi dan 12,55 MWp yang menunggu izin dari PLN.

Selain PLTS atap, EPN juga mengembangkan sistem offgrid microgrid hybrid yang menggabungkan Solar PV dengan Sistem Penyimpanan Energi Baterai (BESS) serta genset diesel untuk mengurangi penggunaan bahan bakar diesel dan emisi CO2. Proyek offgrid hybrid yang sedang berlangsung meliputi instalasi di tiga lokasi Pama Grup: PAMA BAYA dengan kapasitas 336 kWp dan 60 kWh BESS, PAMA MTBU dengan kapasitas 615 kWp dan 200 kWh BESS, dan KPP INDEXIM dengan kapasitas 369 kWp dan 200 kWh BESS. Total kapasitas dari proyek-proyek ini adalah 1,3 MWp dan 460 kWh BESS. Pada tahun 2024, direncanakan pemasangan di PAMA Teluk Timbau dan PAMA BRCB masing-masing dengan kapasitas 307 kWp dan 200 kWh BESS.

Kapasitas pembangkit IPP berbasis Energi Terbarukan dari grup EPN meliputi beberapa proyek PLTM (Pembangkit Listrik Tenaga Mini Hidro) dengan total kapasitas 24,4 MW yang telah beroperasi dan 25,4 MW yang sedang dalam konstruksi, serta PLTP (Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi) Rantau Dedap dengan kapasitas 91,2 MW. Selain itu, EPN juga tengah dalam tahap negosiasi PPA untuk proyek PLTSa (Pembangkit Listrik Tenaga Sampah) Legok Nangka dengan estimasi kapasitas 30-40 MW.

*) Untuk informasi lebih lanjut, mohon hubungi:

Afrizal Faisal Ali (afrizal.ali@epnusantara.com)

Strategic Planning & External Communication PT Energia Prima Nusantara

Telp. 021-2983-2001/2002