Proyek PLTS Off-Grid di area PAMA BAYA, Kalimantan Timur.

Proyek PLTS Off-Grid di area PAMA BAYA, Kalimantan Timur.

Kutai Kartanegara, 21 November 2023 – Sejalan dengan strategi pengembangan usaha di sektor energi ramah lingkungan, PT Energia Prima Nusantara (EPN) berkomitmen dalam menetapkan bisnis Energi Baru dan Terbarukan (EBT). Kali ini, EPN berupaya mengusung bauran energi bersih di area operasional pertambangan batubara dengan memperluas portfolio Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Off-Grid melalui proyek PT Pamapersada Nusantara (PAMA) di site operasionalnya, yakni PAMA BAYA, Kalimantan Timur.

Dalam proyek ini, EPN dan PAMA yang merupakan anak perusahaan dari PT United Tractors Tbk (UT) melakukan implementasi PLTS dengan total kapasitas sebesar 340,36 kWp yang terdiri dari Workshop Plant Maintenance sebesar 47,96 kWp, Solar Farming Lower Area sebesar 149,6 kWp, dan Solar Farming Upper Area sebesar 142,8 kWp, serta Baterai sebesar 60 kWh yang diresmikan pada 21 November 2023.

CSR & General Affair Division Head PAMA, TH Puguh Sasetyo mengungkapkan bahwa PAMA sebagai mitra strategis dalam proyek ini menyambut baik penerapan EBT di industri pertambangan. Proyek yang dijalankan PAMA saat ini merupakan upaya perusahaan dalam mengedepankan prinsip berkelanjutan dengan mengimplementasikan Environmental, Social, dan Governance (ESG).

“Sebagai salah satu strategi korporasi dalam mengatasi pemanasan global, PAMA akan terus berupaya secara konsisten dalam mewujudkan pemanfaatan energi yang lebih bersih dan berkelanjutan. Harapannya, instalasi PLTS Off-Grid di Site PAMA BAYA dapat mengurangi emisi karbon di area pertambangan batubara hingga 245-ton CO2 setiap tahunnya. Hal ini merupakan bentuk komitmen dalam menjaga kelestarian lingkungan yang selaras dengan visi PAMA,” ujar TH Puguh Sasetyo.

Proyek PLTS Off-Grid ini menjadi bagian dari upaya bersama EPN dan PAMA untuk berkontribusi pada pengurangan emisi karbon dan menciptakan lingkungan yang lebih bersih. PLTS merujuk pada sistem pembangkit listrik yang menggunakan energi matahari untuk menghasilkan listrik. Sedangkan, Off-Grid mengindikasikan bahwa sistem PLTS ini beroperasi secara independen dan tidak terhubung dengan jaringan listrik umum. Sistem ini dirancang untuk menyediakan listrik di lokasi yang terisolasi atau yang tidak memiliki akses ke jaringan publik.

“Berfokus pada prinsip-prinsip keberlanjutan, kami berkomitmen mengajak para stakeholders industri pertambangan untuk mengimplementasikan energi bersih dengan memperhatikan aspek lingkungan, ekonomi, sosial, dan tata kelola yang baik. Pemasangan teknologi solar panel ini adalah wujud nyata dari kapabilitas kompetensi dan dedikasi kami untuk berkontribusi menciptakan masa depan yang lebih baik dengan melakukan proses dekarbonisasi pada operasional pertambangan Batubara,” Direktur EPN, Eko Harry Ariadin.

Melalui inisiatif ini, EPN dan PAMA berharap dapat meningkatkan sinergi dan kolaborasi yang positif pada tujuan pengurangan emisi karbon di area operasional pertambangan batubara, sekaligus dapat menjaga hubungan yang harmonis dengan lingkungan demi generasi masa depan Indonesia yang lebih baik.

 

Sekilas Tentang PT Energia Prima Nusantara

Berdiri pada tanggal 28 Februari 2014. Pada awalnya Perseroan memiliki pasokan energi listrik yang terintegrasi dengan bisnis di sektor batubara dan infrastruktur pendukung, dimana Perseroan memiliki dan mengoperasikan pembangkit listrik mulut tambang PAMA-1 dengan kapasitas 2×15 MW yang terletak di Kabupaten Kapuas, Kalimantan Tengah. Pembangkit listrik tersebut menjadi penyuplai listrik Mining Cluster Improvement Program (MCIP) Grup PAMA dengan skema Wilayah Usaha Ketenagalistrikan (“WUK”). Tahun 2018, new stream business beralih ke sektor Energi Terbarukan, mulai dari penyediaan PLTS Atap secara sistematik, Pembangit Listrik Tenaga Mini Hidro (PLTMH) baik yang dikembangkan sendiri oleh EPN ataupun melalui entitas anak usahanya, PT Arkora Hydro Tbk, pembangunan jaringan transmisi distribusi yang dikembangkan oleh PT Bina Pertiwi Energi yang juga sebagai salah satu entitas usaha di bawah EPN, lalu research and development Solar PV Mobile untuk penerapan di light vehicle sebagai bagian dari energy support system, dan beberapa jenis proyek energi terbarukan lainnya.

ESG PT Energia Prima Nusantara

Sebagai perusahaan yang bergerak dalam sektor penyedia energi listrik di Indonesia, kami menyadari bahwa aspek lingkungan merupakan bagian yang sangat vital dalam perjalanan di bisnis energi dan kami memiliki komitmen dalam penyediaan energi listrik yang ramah bagi lingkungan. Dalam mendukung program ESG di bisnis PLTU, EPN memiliki langkah strategis dalam percepatan implementasi Co-Firing Biomass dengan memproduksi dan melakukan bauran woodchip dan sawdust sebesar 3% dari total konsumsi bahan bakar (coal) yang digunakan. Hal ini juga menjadi upaya mereduksi karbon di lingkungan sekitar PLTU. Pengelolaan limbah B3 dan Non B3 menggunakan prinsip 3R yaitu, Reduce, Reuse dan Recycle. Salah satu pengelolaan terbesar adalah pengelolaan Fly Ash dan Bottom Ash dengan memanfaatkannya menjadi produk yang bernilai ekonomis seperti menjadikan produk concrete Batako dan Paving Block. Sementara itu, EPN mempercepat stream business lainnya dengan massive development pemasangan PLTS Grup ASTRA dimana memiliki pipeline 89 MWp sampai tahun 2025 dan juga mengoperasikan PLTMH Cikopo, Garut dengan kapasitas 7,4 MW; PLTMH Tomasa, Sulawesi Tengah  dengan kapasitas 10 MW, dan PLTMH Yaentu, Sulawesi Tengah dengan kapasitas 10 MW. PT Arkora Hydro Tbk saat ini juga sedang membangun PLTMH Kukusan, di wilayah Lampung dengan kapasitas 5,4 MW yang akan ditargetkan COD pada tahun 2024. Disamping itu, melalui anak usahanya PT Bina Pertiwi Energi, EPN group juga sedang membangun PLTMH Besai Kemu, Lampung dengan kapasitas 7 MW yang akan ditargetkan COD pada Q-4 2023.

(*) Untuk informasi lebih lanjut, mohon hubungi:

Afrizal Faisal Ali (afrizal.ali@pamapersada.com)

Business Planning & Marketing Strategy PT Energia Prima Nusantara

Telp. 021-2983-2001/2002