25 Februari 2022 – Jakarta

PT United Tractors Tbk (”Perseroan”) pada hari ini mengumumkan Laporan Keuangan Konsolidasian tahun 2021. Perseroan membukukan pendapatan bersih sebesar Rp79,5 triliun atau naik sebesar 32% dari Rp60,3 triliun pada tahun 2020. Seiring dengan peningkatan pendapatan bersih, laba bersih Perseroan meningkat 71% menjadi Rp10,3 triliun dibandingkan tahun sebelumnya sebesar Rp6,0 triliun.

Masing-masing segmen usaha, yaitu: Mesin Konstruksi, Kontraktor Penambangan, Pertambangan Batu Bara, Pertambangan Emas dan Industri Konstruksi secara berturut-turut memberikan kontribusi sebesar 29%, 42%, 17%, 10% dan 2% terhadap total pendapatan bersih konsolidasian.

 

UNTUK PERIODE – PERIODE YANG BERAKHIR 31 DESEMBER

2021

2020

Change

Rp jutaan

Rp jutaan

%

Pendapatan bersih

79.460.503

60.346.784

32%

Laba Bruto

19.664.961

12.989.293

51%

Laba Bersih*

10.279.683

6.003.200

71%

Laba per Saham

2.756

1.609

71%

*Laba setelah pajak yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk

Segmen Usaha Mesin Konstruksi

Segmen usaha Mesin Konstruksi mencatat peningkatan penjualan alat berat Komatsu sebesar 97% menjadi 3.088 unit dibandingkan tahun lalu sebesar 1.564 unit. Pendapatan Perseroan dari penjualan suku cadang dan jasa pemeliharaan alat juga mengalami peningkatan sebesar 30% menjadi Rp7,8 triliun. Berdasarkan riset pasar internal, pangsa pasar Komatsu pada tahun 2021 adalah sebesar 21%.

Penjualan UD Trucks mengalami peningkatan dari 224 unit menjadi 375 unit, dan penjualan produk Scania naik dari 217 unit menjadi 545 unit. Secara total, pendapatan bersih dari segmen usaha Mesin Konstruksi naik sebesar 70% menjadi Rp22,8 triliun dibandingkan Rp13,4 triliun pada periode yang sama tahun 2020.

Segmen Usaha Kontraktor Penambangan

Segmen usaha Kontraktor Penambangan dioperasikan oleh PT Pamapersada Nusantara (PAMA). Sampai dengan bulan Desember 2021, Kontraktor Penambangan membukukan pendapatan bersih sebesar Rp33,2 triliun, naik 14% dari Rp29,2 triliun pada tahun 2020. PAMA mencatat peningkatan volume produksi batu bara sebesar 1% dari 114,6 juta ton menjadi 116,2 juta ton, dan peningkatan volume pekerjaan pemindahan tanah (overburden removal) sebesar 3% dari 825,0 juta bcm menjadi 852,1 juta bcm.

Segmen Usaha Pertambangan Batu Bara

Segmen usaha Pertambangan Batu Bara dijalankan oleh PT Tuah Turangga Agung (TTA). Sampai dengan bulan Desember 2021 total penjualan batu bara mencapai 9,0 juta ton, termasuk 2,4 juta ton batu bara metalurgi, atau turun 3% apabila dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2020 sebesar 9,3 juta ton. Namun demikian pendapatan segmen usaha Pertambangan Batu Bara meningkat sebesar 44% menjadi Rp13,7 triliun dikarenakan peningkatan rata-rata harga jual batu bara.

Segmen Usaha Pertambangan Emas

Segmen usaha Pertambangan Emas dijalankan oleh PT Agincourt Resources (PTAR) yang mengoperasikan tambang emas Martabe di Tapanuli Selatan, Sumatera Utara. Sampai dengan bulan Desember 2021, total penjualan setara emas dari Martabe mencapai 330.000 ons, naik 3% dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2020 sebanyak 320.000 ribu ons, Sejalan dengan peningkatan volume penjualan dan rata-rata harga jual emas, pendapatan bersih segmen usaha Pertambangan Emas naik 19% dari Rp7,0 triliun menjadi Rp8,3 triliun.

Segmen Usaha Industri Konstruksi

Segmen usaha Industri Konstruksi dijalankan oleh PT Acset Indonusa Tbk (ACSET). Sampai dengan bulan Desember 2021, Industri Konstruksi membukukan pendapatan bersih sebesar Rp1,5 triliun, dari sebelumnya sebesar Rp1,2 triliun pada periode yang sama tahun 2020. ACSET membukukan rugi bersih sebesar Rp696 miliar, turun dibandingkan rugi bersih pada periode yang sama tahun lalu sebesar Rp1,3 triliun. Kerugian bersih terutama disebabkan oleh perlambatan beberapa proyek yang sedang berlangsung dan berkurangnya peluang proyek konstruksi baru selama pandemi.

Segmen Usaha Energi

Sejalan dengan strategi pengembangan usaha di sektor energi yang ramah lingkungan, Perseroan telah menetapkan bisnis Energi Baru dan Terbarukan sebagai salah satu strategi transisi Korporasi. Untuk mempercepat pengembangan EBT, pada akhir tahun 2021 seluruh bisnis energi dalam grup dikonsolidasikan melalui PT Energia Prima Nusantara (EPN). Sampai dengan bulan Desember 2021, EPN telah memasang Rooftop Solar PV di sejumlah fasilitas dalam grup Perseroan dan Astra mencapai 2,4 MWp. Sampai dengan akhir tahun 2022, ditargetkan akan ada penambahan instalasi baru Rooftop Solar PV sebesar 15 MWp dan akan meningkat di tahun berikutnya.

Perseroan saat ini mengoperasikan satu pembangkit listrik tenaga minihidro (PLTMH) yaitu PLTMH Kalipelus berkapasitas 0,5 MW di Jawa Tengah, dan sedang membangun pembangkit listrik tenaga minihidro lainnya yakni PLTM Besai Kemu di Lampung, Sumatra. PLTM Besai Kemu memiliki kapasitas sebesar 7 MW dan diperkirakan akan beroperasi pada tahun 2023. Selain itu, Perseroan juga menargetkan beberapa proyek pembangkit listrik tenaga minihidro di area Sumatra dengan total potensial kapasitas lebih dari 20 MW.

Perseroan juga aktif melakukan studi dan tinjauan pada energi terbarukan lainnya seperti proyek hydropower skala besar, floating solar PV, geothermal, wind power dan waste-to-energy. Proyek-proyek ini konsisten dengan strategi UT untuk meningkatkan kompetensi di berbagai potensi energi terbarukan dalam rangka mencapai portofolio bisnis yang berkelanjutan.

Untuk keterangan lebih lanjut, silahkan menghubungi:

Corporate Secretary

:

Sara Loebis

Email

:

ir@unitedtractors.com

Address

:

Jl. Raya Bekasi Km.22 Cakung, Jakarta Timur 1310

Phone

:

(62-21) 24579999, Fax: (62-21) 4600655