27 Juli 2022 – Jakarta

PT United Tractors Tbk (”Perseroan”) pada hari ini mengumumkan laporan keuangan konsolidasian semester pertama tahun 2022. Perseroan membukukan pendapatan bersih sebesar Rp60,4 triliun atau naik sebesar 62% dari Rp37,3 triliun pada periode yang sama tahun 2021. Seiring dengan peningkatan pendapatan bersih, laba bersih Perseroan meningkat 129% menjadi Rp10,4 triliun dibandingkan tahun sebelumnya sebesar Rp4,5 triliun.

Masing-masing segmen usaha, yaitu: Mesin Konstruksi, Kontraktor Penambangan, Pertambangan Batu Bara, Pertambangan Emas dan Industri Konstruksi secara berturut-turut memberikan kontribusi sebesar 29%, 33%, 31%, 6% dan 1% terhadap total pendapatan bersih konsolidasian.

Segmen Usaha Mesin Konstruksi

 Segmen usaha Mesin Konstruksi mencatat peningkatan penjualan alat berat Komatsu sebesar 111% menjadi 2.873 unit dibandingkan tahun lalu sebesar 1.361 unit. Berdasarkan riset pasar internal, Komatsu memimpin pangsa pasar alat berat sebesar 28%. Pendapatan Perseroan dari penjualan suku cadang dan jasa pemeliharaan alat juga mengalami peningkatan sebesar 36% menjadi Rp4,8 triliun.

Penjualan UD Trucks mengalami penurunan dari 289 unit menjadi 258 unit, dan penjualan produk Scania turun dari 346 unit menjadi 111 unit. Penurunan penjualan pada kedua merek tersebut disebabkan oleh adanya kendala pasokan produk. Secara total, pendapatan bersih dari segmen usaha Mesin Konstruksi meningkat sebesar 86% menjadi Rp17,4 triliun dibandingkan pada periode yang sama tahun 2021.

 Segmen Usaha Kontraktor Penambangan

Segmen usaha Kontraktor Penambangan dioperasikan oleh PT Pamapersada Nusantara (PAMA). Sampai dengan bulan Juni 2022, Kontraktor Penambangan membukukan pendapatan bersih sebesar Rp20,0 triliun, naik 29% dari Rp15,4 triliun. PAMA mencatat penurunan volume produksi batu bara sebesar 13% dari 58 juta ton menjadi 50 juta ton, dan peningkatan volume pekerjaan pemindahan tanah (overburden removal) sebesar 7% dari 410 juta bcm menjadi 437 juta bcm, dengan rata-rata stripping ratio sebesar 8,7x meningkat dari 7,1x.

Segmen Usaha Pertambangan Batu Bara

Segmen usaha Pertambangan Batu Bara dijalankan oleh PT Tuah Turangga Agung (TTA). Sampai dengan bulan Juni 2022 total penjualan batu bara mencapai 5,8 juta ton, termasuk 1,3 juta ton batu bara metalurgi, atau turun 8% apabila dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2021 sebesar 6,3 juta ton, dikarenakan adanya larangan ekspor sementara pada bulan Januari 2022. Namun demikian pendapatan segmen usaha Pertambangan Batu Bara meningkat sebesar 149% menjadi Rp18,7 triliun dikarenakan peningkatan rata-rata harga jual batu bara.   

 Segmen Usaha Pertambangan Emas

Segmen usaha Pertambangan Emas dijalankan oleh PT Agincourt Resources (PTAR) yang mengoperasikan tambang emas Martabe di Sumatera Utara. Sampai dengan bulan Juni 2022, total penjualan setara emas dari Martabe mencapai 144 ribu ons, turun 18% dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2021 sebanyak 176 ribu  ons, karena adanya penurunan kadar emas yang ditambang. Pendapatan bersih segmen usaha Pertambangan Emas turun 10% dari Rp4,3 triliun menjadi Rp3,9 triliun. Rata-rata harga jual emas pada semester pertama tahun 2022 sebesar USD1.873 per ons meningkat sebesar 8% dari USD1.730 per ons.

Segmen Usaha Industri Konstruksi

Segmen usaha Industri Konstruksi dijalankan oleh PT Acset Indonusa Tbk (ACSET). Sampai dengan bulan Juni 2022, Industri Konstruksi membukukan pendapatan bersih sebesar Rp476 miliar, dari sebelumnya sebesar Rp636 miliar pada periode yang sama tahun 2021. ACSET membukukan rugi bersih sebesar Rp114 miliar, turun dibandingkan rugi bersih pada periode yang sama tahun lalu sebesar Rp153 miliar. Kerugian bersih terutama disebabkan oleh perlambatan beberapa proyek yang sedang berlangsung dan berkurangnya kontrak baru yang diperoleh akibat dampak pandemi.

Segmen Usaha Energi

Sejalan dengan strategi pengembangan usaha di sektor energi yang ramah lingkungan, Perseroan telah menetapkan bisnis Energi Baru dan Terbarukan sebagai salah satu strategi transisi Perseroan. Untuk mempercepat pengembangan EBT, pada akhir tahun 2021 seluruh bisnis energi dalam grup dikonsolidasikan melalui PT Energia Prima Nusantara (EPN). Sampai dengan bulan Juni 2022, EPN telah memasang Rooftop Solar PV di sejumlah fasilitas dalam grup Perseroan dan Astra mencapai 6,9 MWp. Sepanjang tahun 2022, ditargetkan akan ada penambahan instalasi baru Rooftop Solar PV sebesar 15 MWp dan akan meningkat di tahun berikutnya.

Perseroan saat ini mengoperasikan satu pembangkit listrik tenaga minihidro (PLTMH) yaitu PLTMH Kalipelus berkapasitas 0,5 MW di Jawa Tengah, dan sedang membangun pembangkit listrik tenaga minihidro lainnya yakni PLTMH Besai Kemu di Lampung, Sumatra. PLTMH Besai Kemu memiliki kapasitas sebesar 7 MW dan diperkirakan akan beroperasi pada tahun 2023. Selain itu, Perseroan juga menargetkan beberapa proyek pembangkit listrik  tenaga minihidro di area Sumatra dengan total potensial kapasitas lebih dari 20 MW.

Perseroan juga aktif melakukan studi dan tinjauan pada energi terbarukan lainnya seperti proyek hydropower skala besar, floating solar PV, geothermal, wind power dan waste-to-energy. Proyek-proyek ini konsisten dengan strategi UT untuk meningkatkan kompetensi di berbagai potensi energi terbarukan dalam rangka mencapai portofolio bisnis yang berkelanjutan.

Pada tanggal 12 Juli 2022, Perseroan menyampaikan keterbukaan informasi tentang pembelian kembali saham dengan nilai pembelian sebanyak-banyaknya sebesar Rp5 triliun. Pembelian kembali saham Perseroan akan dilakukan secara bertahap untuk periode 3 bulan terhitung sejak tanggal 13 Juli sampai dengan 12 Oktober 2022.

Untuk keterangan lebih lanjut, silahkan menghubungi:

 

 

Corporate Secretary

: Sara Loebis

Email

: ir@unitedtractors.com

Address

: Jl. Raya Bekasi Km.22 Cakung, Jakarta Timur 13910

Phone

: (62-21) 24579999, Fax: (62-21) 4600655