Novendra Priasmoro Berhasil Meraih Grand Master Berkat Dukungan United Tractors

Novendra Priasmoro Berhasil Meraih Grand Master Berkat Dukungan United Tractors

Novendra Priasmoro berhasil menjadi GM ke-8 Indonesia. Setelah menunggu 16 tahun (terakhir Susanto Megaranto jadi GM tahun 2004) akhirnya Indonesia melahirkan seorang GM lagi. Hal ini terjadi pada babak 7 turnamen catur Liberec Open yang berlangsung di Liberec, Ceko, Kamis (27/2) malam setelah Novendra mencetak kemenangan beruntun untuk ketujuh kalinya dengan mengalahkan IM Klaudia Kulon (2335) dari Polandia. Novendra menang pada langkah 25 pembukaan Serangan Trompowsky.

Kemenangan tersebut selain memperkokoh dirinya sebagai pemimpin klasemen sementara dengan angka sempurna 7 poin, juga memastikan kebutuhan tambahan rating sebanyak 11 poin untuk memenuhi persyaratan rating GM sebesar 2500 terlampaui. Ia mendapat tambahan 2,9 poin lagi sehingga tabungan rating Novendra sudah mencapai 11,4 poin. Pertandingan masih dua babak lagi, Novendra menargetkan merebut 1,5 poin lagi untuk memastikannya keluar sebagai juara.

Keberhasilan Novendra dalam meraih Grand Master tidak lepas dari dukungan penuh PT United Tractors Tbk (UT) yang telah mensponsorinya melalui program UT Inspiring Youth sejak tahun 2018. Selama dua tahun, UT memberikan pelatihan intensif dengan mendatangkan pelatih asing, mengikutsertakan dalam kejuaraan-kejuaraan catur tingkat dunia, dan menyediakan pembekalan psikologi olah raga. Kali ini Novendra berhasil meraih gelar Grand Master sesuai dengan yang ditargetkan oleh UT. Selain Novendra, UT juga mendukung atlet catur berprestasi Aditya Bagus Arfan dan diharapkan untuk meraih predikat Grand Master pada akhir tahun 2024.

Sekilas Tentang United Tractors

PT United Tractors Tbk (UT) yang dikenal sebagai distributor alat berat terbesar di Indonesia telah berdiri sejak tahun 1972. Saat ini UT memiliki lima pilar bisnis, yaitu Mesin Konstruksi, Kontraktor Penambangan, Pertambangan, Industri Konstruksi dan Energi. Sebagai salah satu kontribusi UT terhadap pencapaian sasaran pembangunan berkelanjutan (SDGs), UT secara konsisten melaksanakan program Tanggung Jawab Sosial yang bergerak di bidang pendidikan, kesehatan, lingkungan, pemberdayaan ekonomi masyarakat, serta tanggap darurat bencana.

United Tractors Membukukan Laba Bersih Tahun 2019 Sebesar Rp11,3 Triliun

PT United Tractors Tbk (”Perseroan”) pada hari ini mengumumkan Laporan Keuangan Konsolidasian untuk tahun buku 2019. Dalam laporan keuangan tersebut Perseroan membukukan pendapatan bersih sebesar Rp84,4 triliun atau turun sebesar 0,2% dibandingkan dengan tahun 2018 sebesar Rp84,6 triliun karena adanya penurunan kinerja dari segmen Mesin Konstruksi tetapi dapat diimbangi dengan adanya kontribusi baru dari segmen Pertambangan Emas. Dengan adanya kontribusi penuh dari segmen Pertambangan Emas pada tahun 2019 membuat laba bersih yang dibukukan Perseroan meningkat 2% menjadi Rp11,3 triliun dari sebelumnya sebesar Rp11,1 triliun.

Masing-masing segmen usaha, yaitu: Mesin Konstruksi, Kontraktor Penambangan, Pertambangan Batu Bara, Pertambangan Emas dan Industri Konstruksi secara berturut-turut memberikan kontribusi sebesar 27%, 47%, 13%, 9% dan 4% terhadap total pendapatan bersih konsolidasian.

 Segmen Usaha Mesin Konstruksi

Segmen usaha Mesin Konstruksi mencatat penurunan penjualan alat berat Komatsu sebesar 40% menjadi 2.926 unit, dibandingkan dengan 4.879 unit pada periode yang sama tahun 2018. Penurunan tersebut disebabkan oleh melemahnya penjualan alat berat dari sektor pertambangan dan perkebunan. Pendapatan Perseroan dari penjualan suku cadang dan jasa pemeliharaan alat turun sebesar 3% menjadi sebesar Rp9,0 triliun dari sebelumnya sebesar Rp9,4 triliun pada periode yang sama tahun 2018. Berdasarkan riset pasar internal, Komatsu tetap mampu mempertahankan posisinya sebagai market leader alat berat, dengan pangsa pasar domestik sebesar 30%.

Penjualan produk merek lainnya yaitu UD Trucks mengalami penurunan dari 808 unit menjadi 420 unit, dan penjualan produk Scania turun dari 792 unit menjadi 432 unit. Penurunan penjualan UD Trucks dan Scania dikarenakan pengaruh penurunan harga batu bara dimana kedua produk tersebut banyak digunakan di sektor pertambangan.

Secara total, pendapatan bersih dari segmen usaha Mesin Konstruksi turun 24% menjadi sebesar Rp22,6 triliun dibandingkan Rp29,6 triliun pada periode yang sama tahun 2018.

Segmen Usaha Kontraktor Penambangan

Bidang usaha Kontraktor Penambangan dioperasikan oleh PT Pamapersada Nusantara (PAMA). Sampai dengan bulan Desember 2019, PAMA membukukan pendapatan bersih sebesar Rp39,3 triliun atau turun 3% dari Rp40,6 triliun pada periode yang sama pada tahun 2018. Sementara itu, PAMA mencatat peningkatan volume produksi batu bara sebesar 5% dari 125,1 juta ton menjadi 131,2 juta ton dan volume pekerjaan pemindahan tanah (overburden removal) meningkat 1% dari 979,4 juta bcm menjadi 988,9 juta bcm.

Segmen Usaha Pertambangan Batu Bara   Bidang usaha Pertambangan Batu Bara dijalankan oleh PT Tuah Turangga Agung (TTA). Sampai dengan bulan Desember 2019 total penjualan batu bara mencapai 8,5 juta ton termasuk 1,2 juta ton batu bara kokas, 5,7 juta ton berasal dari tambang ABB dan TOP, serta 1,6 juta ton berasal dari perdagangan batu bara, meningkat 21% apabila dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2018 sebesar 7,0 juta ton. Pendapatan unit usaha Pertambangan Batu Bara mencatat peningkatan sebesar 6% menjadi Rp10,7 triliun dibandingkan tahun 2018 sebesar Rp10,0 triliun.

Segmen Usaha Pertambangan Emas

Pertambangan Emas dijalankan oleh PT Agincourt Resources (PTAR) yang mengoperasikan tambang emas Martabe di Tapanuli Selatan, Sumatera Utara.

Pada tahun 2019, PTAR mencapai kinerja operasional yang memuaskan. Fasilitas pengolahan berhasil mencapai throughput tahunan sebesar 6,04 juta ton, naik 8% dari 5,57 juta ton pada tahun 2018. Rata-rata tingkat throughput penggilingan adalah 725 ton per jam, di atas rata-rata tahunan 2018 sebesar 698 ton per jam dan 29% lebih tinggi dari desain awal throughput sebesar 563 ton per jam. Total bijih yang ditambang mencapai  5,9 juta ton, naik 4% dari 5,7 juta ton pada tahun 2018.

Sampai dengan bulan Desember 2019 total penjualan setara emas dari Martabe sebanyak 410 ribu ons turun 10% dibandingkan 453 ribu ons di tahun 2018 dengan pendapatan bersih sebesar Rp7,9 triliun. Rata-rata harga jual terealisasi untuk emas adalah USD1.369 per ons, dibandingkan USD1.267 per ons selama tahun 2018.

Hasil eksplorasi juga tetap solid. Pengembangan tambang emas Martabe yang terus berkesinambungan juga didukung oleh keberhasilan PTAR dalam memperoleh semua persetujuan yang diperlukan untuk menambang deposit Tor Ulu Ala dengan program pengujian target sulfida potensial di kedalaman. Eksplorasi dan pengembangan sumber daya berhasil menemukan cadangan baru. Oleh karena itu, cadangan emas pada akhir 2019 tetap sama dengan tahun 2018 dan menghasilkan perpanjangan umur tambang. Pada Desember 2019, sumber daya mineral Martabe mencapai 7,8 juta ons emas dengan perkiraan cadangan emas sebanyak 4,5 juta ons.

Segmen Usaha Industri Konstruksi

Bidang usaha Industri Konstruksi dijalankan melalui PT Acset Indonusa Tbk (ACSET). Sampai dengan tahun 2019, ACSET membukukan pendapatan bersih sebesar Rp3,9 triliun dari sebelumnya sebesar Rp3,7 triliun pada periode yang sama tahun 2018. Namun demikian, ACSET mencatat rugi bersih sebesar Rp1,1 triliun dari sebelumnya mencatat laba bersih sebesar Rp18 miliar pada periode yang sama tahun 2018. Hal tersebut disebabkan karena adanya keterlambatan penyelesaian beberapa proyek Contractor Pre-Financing (CPF) dan proyek struktur yang menyebabkan peningkatan biaya pendanaan, biaya overhead dan biaya percepatan penyelesaian proyek. Nilai kontrak baru yang diperoleh ACSET pada tahun 2019 mencapai Rp1,7 triliun.

Segmen Usaha Energi

PT Bhumi Jati Power (BJP) yang 25% sahamnya dimiliki oleh anak perusahaan Perseroan saat ini sedang mengembangkan pembangkit listrik tenaga uap berkapasitas 2×1.000 MW di Jepara, Jawa Tengah. Hingga triwulan keempat tahun 2019, progres pembangunan konstruksi proyek ini telah mencapai 88% dan dijadwalkan akan memulai operasi secara komersial pada tahun 2021. BJP merupakan perusahaan patungan bersama antara anak usaha Perseroan, Sumitomo Corporation dan Kansai Electric Power Co Inc.

Menteri Ketenagakerjaan Republik Indonesia Meresmikan Fasilitas Belajar UT School

Menteri Ketenagakerjaan Republik Indonesia Meresmikan Fasilitas Belajar UT School

Jakarta, 28 Januari 2020. Mekanik dan Operator alat berat merupakan dua profesi andalan untuk mendukung jalannya industri dan bisnis alat berat yang banyak bergerak di sektor-sektor pertambangan, perkebunan, konstruksi, maupun kehutanan. UT School sebagai lembaga pendidikan keterampilan mekanik dan operator alat berat di Indonesia, turut mendukung kebijakan pemerintah dalam mewujudkan link and match antara Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dengan kebutuhan dunia usaha dan dunia industri.

Berdiri sejak tahun 2008, UT School telah meluluskan 22.317 mekanik dan operator alat berat, dimana lulusan-lulusan tersebut terserap ke dunia industri dan bisnis alat berat baik di sektor pertambangan, perkebunan, konstruksi, maupun kehutananDalam upaya menghasilkan lulusan-lulusan yang unggul, UT School bersinergi dengan lebih dari 1.255 SMK di 194 Kota atau Kabupaten, bekerjasama dengan 16 universitas di Indonesia, dengan sejumlah Balai Latihan Kerja (BLK) di Indonesia, serta dengan lebih dari 100 mitra usaha United Tractors Group yang menyediakan peluang bagi para siswa untuk melaksanakan on-the-job-training maupun sebagai tenaga kerjaSelain itu, UT School juga dijadikan sebagai Tempat Uji Kompetensi (TUK) Mandiri bagi Lembaga Sertifikasi Profesi Alat Berat Indonesia (LSP ABI) yang telah menghasilkan lebih dari 4.000 asesi yang tersertifikasi.

Seiring dengan masuknya Indonesia ke dalam revolusi industri 4.0, UT School mengadopsi teknologi digital dan internet of things dalam metode pendidikannya.  Hari ini, tiga fasilitas belajar terbaru UT School berbasis digital, yaitu Electrical Laboratory, Multimedia Center dan Safety Center, telah diresmikan oleh Menteri Ketenagakerjaan Republik Indonesia, Ibu Hj. Ida Fauziyah. Pada kesempatan yang sama, beliau turut menyaksikan pelepasan siswa-siswa UT School dari tahap in-class yang akan melakukan on-the-job-training.

Dalam kancah internasional, UT School menerapkan program pemagangan mekanik ke luar negeri. Saat ini, terdapat 66 lulusan UT School yang terseleksi untuk mengikuti program pemagangan ke Jepang. Lulusan tersebut kini tengah mengikuti program pembekalan kompetensi teknikal maupun bahasa asing demi menunjang kinerjanya selama di Jepang. Rencananya, angkatan pemagangan ini akan berangkat ke Jepang pada bulan Mei 2020.

United Tractors Membukukan Laba Bersih Semester Pertama Tahun 2018 Sebesar Rp 5,5 triliun

Kamis, 26 Juli 2018

PT United Tractors Tbk (“Perusahaan”) membukukan laba bersih sebesar Rp38,9 triliun selama semester pertama 2018, meningkat 32% dibandingkan dengan Rp29,4 triliun pada periode yang sama tahun 2017. Peningkatan laba bersih ini adalah didorong oleh peningkatan kinerja dari semua lini bisnis Perusahaan. Setiap unit bisnis, yaitu: Mesin Konstruksi, Penambangan, Penambangan, dan Industri Konstruksi masing-masing memberikan kontribusi 36%, 45%, 15%, dan 4% terhadap total laba bersih konsolidasi.

Peningkatan kinerja operasional dan margin pendapatan yang lebih tinggi menyebabkan peningkatan laba bersih Perusahaan tumbuh sebesar 60% menjadi Rp5,5 triliun dibandingkan dengan laba bersih pada periode yang sama tahun 2017 sebesar Rp3,4 triliun.

Segmen Usaha Mesin Konstruksi

Pada paruh pertama tahun 2018, segmen bisnis Mesin Konstruksi mencatat peningkatan penjualan alat berat Komatsu sebesar 37% menjadi 2.400 unit, dibandingkan dengan 1.751 unit pada periode yang sama tahun 2017. Peningkatan penjualan alat berat terutama didorong oleh peningkatan penjualan di pertambangan, perkebunan, dan konstruksi. Komatsu mampu mempertahankan posisinya sebagai pemimpin pasar alat berat, dengan pangsa pasar domestik 36% (sumber: riset pasar internal). Penjualan produk merek lain, UD Trucks, meningkat dari 276 unit menjadi 417 unit, sementara penjualan produk Scania sedikit turun dari 553 unit menjadi 533 unit.

Peningkatan penjualan alat berat dan kebutuhan pelanggan untuk memperpanjang siklus hidup alat berat menyebabkan peningkatan penjualan suku cadang alat berat dan layanan pemeliharaan sebesar 35% menjadi Rp4,4 triliun. Secara total, pendapatan bersih dari segmen bisnis Mesin Konstruksi meningkat 24% menjadi Rp13,9 triliun.

Segmen Usaha Kontraktor Penambangan

Bisnis Kontraktor Penambangan dijalankan oleh PT Pamapersada Nusantara (PAMA). Selama semester pertama 2018, PAMA membukukan kenaikan laba bersih 32% menjadi Rp17,4 triliun. PAMA mencatat peningkatan volume produksi batubara dari 52,3 juta ton menjadi 56,6 juta ton, sementara volume pemindahan lapisan penutup meningkat dari 360,9 juta bcm menjadi 444,9 juta bcm.

Segmen Bisnis Penambangan

Bisnis pertambangan dijalankan oleh PT Tuah Turangga Agung. Total penjualan batubara hingga Juni 2018 mencapai 4,4 juta ton, meningkat 22% dari 3,6 juta ton pada periode yang sama tahun 2017. Peningkatan volume penjualan batubara dan peningkatan signifikan dalam harga jual batubara membuat pendapatan unit bisnis pertambangan meningkat 51% menjadi Rp6,0 triliun.

Segmen Usaha Industri Konstruksi

Bisnis Industri Konstruksi dijalankan melalui PT Acset Indonusa Tbk (ACSET). Pada semester pertama tahun 2018, ACSET membukukan laba bersih Rp1,7 triliun dari Rp1,0 triliun pada periode yang sama tahun 2017. Sementara itu, laba bersih naik 14% menjadi Rp73 miliar. Nilai kontrak baru yang diperoleh hingga Juni 2018 mencapai Rp300 miliar.

Segmen Bisnis Energi

Bhumi Jati Power (BJP), yang dimiliki 25% oleh anak perusahaan, akan mengembangkan dan mengoperasikan pembangkit listrik tenaga uap 2×1.000 MW di Jepara, Jawa Tengah. Pada Juni 2018, kemajuan pengembangan proyek telah mencapai 28,5% dan dijadwalkan untuk memulai operasi komersial pada tahun 2021. BJP adalah perusahaan patungan antara anak perusahaan Perusahaan, Sumitomo Corporation dan Kansai Electric Power Co. Inc.

United Tractors Mencatat Laba Bersih sebesar Rp 7,4 Triliun untuk 2017

Selasa, 27 Februari 2018

PT United Tractors Tbk (“Perusahaan”) menutup tahun 2017 dengan pendapatan bersih konsolidasi sebesar Rp64,6 triliun, atau meningkat sebesar 42% dari Rp45,5 triliun pada 2016, didorong oleh peningkatan kinerja di semua segmen bisnis. Secara keseluruhan, untuk pendapatan bersih konsolidasi Perusahaan, segmen Kontraktor Penambangan memberikan kontribusi 46%, diikuti oleh Mesin Konstruksi dengan 38%, Penambangan dengan 11%, dan Industri Konstruksi dengan kontribusi 5%.

Sejalan dengan pendapatan, laba bersih Perusahaan meningkat 48% menjadi Rp7,4 triliun dibandingkan dengan Rp5,0 triliun pada tahun 2016, terutama karena volume operasional yang lebih tinggi dan margin laba yang lebih baik.

Segmen Mesin Konstruksi

Mesin Konstruksi mencatat peningkatan volume penjualan Komatsu sebesar 74% dari total 2.181 unit pada 2016 menjadi 3.788 unit. Peningkatan tersebut disebabkan oleh peningkatan penjualan terutama dari sektor pertambangan dan perkebunan. Komatsu berhasil mempertahankan posisinya sebagai pemimpin pasar dengan pangsa pasar 35% (menurut riset pasar internal). Volume penjualan merek terdistribusi UT lainnya, seperti UD Trucks meningkat dari 361 unit menjadi 700 unit, dan penjualan produk Scania meningkat dari 532 unit menjadi 1.116 unit.

Sejalan dengan pertumbuhan penjualan unit, suku cadang dan layanan pemeliharaan juga mencatat peningkatan pendapatan sebesar 22% menjadi Rp7,1 triliun karena meningkatnya kebutuhan pelanggan untuk mempertahankan dan meningkatkan siklus hidup armada peralatan mereka. Secara total, lini bisnis Mesin Konstruksi mencatat peningkatan pendapatan sebesar 69% menjadi Rp24,7 triliun, dibandingkan dengan Rp14,6 triliun pada 2016.

Segmen Kontraktor Penambangan

Perusahaan mengoperasikan segmen Kontraktor Penambangan melalui PT Pamapersada Nusantara (PAMA). Pada tahun 2017, PAMA mencatat kenaikan pendapatan bersih 23% menjadi Rp29,6 triliun, dengan total volume produksi batubara naik 3% dari 109,2 juta ton menjadi 112,6 juta ton, sementara volume pemindahan lapisan penutup naik 14% dari 701,5 juta bcm menjadi 800,8 juta bcm.

Segmen penambangan

Segmen Penambangan Perusahaan dioperasikan oleh PT Tuah Turangga Agung. Total volume penjualan batubara di 2017 menurun 8% menjadi 6,3 juta ton, karena volume yang lebih rendah dalam bisnis perdagangan batubara. Namun, pendapatan meningkat sebesar 40% menjadi Rp7,2 triliun, karena harga jual rata-rata batubara yang jauh lebih tinggi.

Segmen Industri Konstruksi

Segmen Industri Konstruksi diwakili oleh PT Acset Indonusa Tbk (ACSET). Pada akhir Desember 2017, ACSET membukukan pendapatan sebesar Rp3,0 triliun, dibandingkan dengan Rp1,8 triliun pada 2016. Sejalan dengan peningkatan pendapatan, laba bersih naik 126% dari Rp68 miliar pada 2016 menjadi Rp154 miliar.

Pada 2017, ACSET dianugerahi kontrak baru dengan total penilaian proyek Rp8,4 triliun, dibandingkan dengan Rp3,8 triliun pada 2016. Kontrak baru pada 2017 sebagian besar proyek infrastruktur, termasuk Jalan Tol Jakarta-Cikampek II, Jalan Tol Bakauheni-Sidomulyo Jalan, Jalan Tol JORR II Kunciran-Serpong, dan Transit Kereta Api Ringan (LRT) Cawang – Dukuh Atas.

Pada bulan Maret 2017, 25% kepemilikan PT Bhumi Jati Power (BJP) telah menyelesaikan perjanjian pembiayaan proyeknya dengan pemberi pinjaman (financial close). BJP akan mengembangkan dan mengoperasikan pembangkit listrik termal 2×1.000 MW di Jepara, Jawa Tengah. Hingga akhir 2017, kemajuan pembangunan telah mencapai 12% dan dijadwalkan untuk memulai operasi komersial pada tahun 2021. BJP adalah perusahaan patungan antara anak perusahaan Perusahaan, Sumitomo Corporation dan Kansai Electric Power Co. Inc.

Pada bulan Maret 2017, Perusahaan melalui anak perusahaannya Tuah Turangga Agung telah menyelesaikan akuisisi 80,1% kepemilikan di PT Suprabari Mapanindo Mineral (SMM), konsesi batubara kokas di Kalimantan Tengah. SMM telah memulai produksi komersialnya pada akhir 2017.